Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk
tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan
penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan
Hasil Belajar
Kompetensi Inti untuk program
pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor … Tahun 2016
tentang Standar Isi PMK sebagai berikut
Tabel 6. Deskripsi
Kompetensi Inti Program PMK
KOMPETENSI INTI
|
DESKRIPSI KOMPETENSI
|
|
3
Tahun
|
4
Tahun
|
|
Sikap
Spritual
(KI-1)
|
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
|
|
Sikap
Sosial (KI-2)
|
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
|
Pengetahuan (KI-3)
|
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.
|
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional
lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
|
Keterampilan (KI-4)
|
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai
dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan
mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
|
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
secara mandiri.
Menunjukkan keterampilan
mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
|
1. Hasil
belajar untuk pencapaian kompetensi lulusan, KI dan KD juga dirumuskan dalam
taksonomi meliputi ranah/dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pembagian taksonomi hasil belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku
peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian hasil belajar yang
dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour)
tujuan pembelajaran. Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang
digunakan berdasarkan taksonomi Bloom
yang pada Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl
dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective)
merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa, (2)
Pengetahuan (cognitive) merupakan
kapabilitas intelektual dalam bentuk pengetahuan atau berpikir, (3)
Keterampilan (psychomotor) merupakan
keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.
Ranah/dimensi sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan ranah
pengetahuan dan keterampilan.
a. Kompetensi Inti pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap social) merupakan
kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi
sikap meliputi menerima, merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan.
Gambar 2.
Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap
Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan olahan Krathwohl, dimana
pembentukan sikap peserta didik ditata secara hirarkhis mulai dari menerima,
merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Tingkatan Sikap
|
Deskripsi
|
Menerima
(accepting)
nilai
|
Kesediaan
menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut
|
Menanggapi
(responding)
nilai
|
Kesediaan
menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut
|
Menghargai
(valuing) nilai
|
Menganggap
nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai
tersebut
|
Menghayati
(organizing/
internalizing) nilai
|
Memasukkan
nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya
|
Mengamalkan
(characterizing/ actualizing) nilai
|
Mengembangkan
nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi,
dan bertindak (karakter)
|
(Sumber: Olahan Krathwohl dkk., 1964)
b. Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan
(KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada
setiap tingkatnya.
1) Dimensi
pertama adalah dimensi perkembangan kognitif (cognitive process dimention)
peserta didik: dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4),
hingga kemampuan evaluasi (C5).
2) Dimensi
kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge
dimention): berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural atau
operasional dasar/lanjut
sampai metakognitif.
Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013
menggunakan taksonomi Bloom olahan Anderson, dimana perkembangan
kemampuan mental intelektual peserta didik dimulai dari: 1) mengingat/remember (C1), yakni peserta didik mengingat kembali
pengetahuan dari memorinya; 2) memahami/ understand
(C2), yakni merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari pesan
pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik; 3) menerapkan/apply (C3), yakni merupakan
penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru; 4)
menganalisis/analyse (C4),
yakni merupakan penguraian materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana
bagian-bagian tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dalam keseluruhan
struktur; (5) mengevaluasi/evaluate (C5),
yakni merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar;
dan (6) mengkreasi/create (C6),
yakni merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam
bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke dalam pola baru
(struktur baru).
Dimensi pengetahuan (knowledge dimention) terdiri atas:
·
Pengetahuan
faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail
yang spesifik dan elemen. Contoh
fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
atau diraba. Seperti mesin mobil hidup, lampu menyala, rem yang pakem/blong.
Contoh lain: Arsip dan dokumen.
·
Pengetahuan
konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya fungsi kunci kontak
pada Mesin mobil, prinsip kerja starter, prinsip kerja lampu, prinsip kerja
rem. Contoh lain: Pengertian Arsip dan dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen.
·
Pengetahuan
prosedural merupakan pengetahuan
bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma
(urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah membongkar mesin,
langkah-langkah mengganti lampu, langkah-langkah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah menyusun
arsip sistem alphabet dan geografik.
·
Pengetahuan
metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan
memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran
dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai
contoh memperbaiki mesin yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu,
mengapa terjadi rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip
tidak tepat?
No
|
Perkembangan
Berfikir Taksonomi Bloom
Revised
Anderson (Cognitive Process Dimension)
|
Keterangan
|
|
1.
|
Mengingat
(C1)
|
Lower
Order Thinking Skills (LOTS)
|
|
2.
|
Memahami/Menginterprestasi
prinsip (C2)
|
||
3.
|
Menerapkan
(C3)
|
||
4.
|
Menganalisis
(C4)
|
Higher
Order Thinking Skills (HOTS)
|
|
5.
|
Mengevaluasi
(C5)
|
||
6.
|
Mengkreasi(C6)
|
Gambar
3a. Dimensi Proses Kognitif
No
|
Dimensi
Pengetahuan (Knowledge Dimension)
|
Keterangan
|
1.
|
Pengetahuan
Faktual
|
Lower
Order Thinking Skills (LOTS)
|
2.
|
Pengetahuan
Konseptual
|
|
3.
|
Pengetahuan
Prosedural
|
|
4.
6.
|
Pengetahuan
Metakognitif
|
Higher
Order Thinking Skills (HOTS)
|
Gambar
3b. Dimensi Pengetahuan
Hubungan Dimensi Proses Kognitif
(cognitive process dimention) dan Dimensi Pengetahuan (knowledge
dimention)
Pengembangan berfikir peserta didik yang dikenal dengan dimensi proses
kognitif pada rumusan Kompetensi Dasar pengetahuan (KD-3) memiliki hubungan
dengan bentuk pengetahuan (knowledge
dimention). Sebagai contoh mengingat (C1)
bentuk pengetahuannya adalah fakta,
memahami (C2) berkaitan dengan konsep; menerapkan (C3) berkaitan dengan bentuk pengetahuan
prosedural. Adapun perkembangan berfikir
menganalisis (C4) sampai dengan
mengkreasi (C6) memiliki hubungan
dengan bentuk pengetahuan metakognitif.
Lebih jelasnya hubungan tersebut di uraikan pada tabel di bawah ini.
c. Kompetensi
Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret.
Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji,
mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental
keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan kongkret lebih bersifat fisik
motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari
persepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.
Gambar 4.
Dimensi Kompetensi Keterampilan
Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 yang
mengarah pada pembentukan keterampilan abstrak menggunakan gradasi dari Dyers
yang ditata sebagai berikut: (1) mengamati (observing);
(2) menanya (questioning); (3)
mencoba (experimenting); (4) menalar (associating); (5) menyaji (communicating); dan (6) mencipta (creating).
Pembentukan keterampilan kongkret menggunakan
gradasi olahan Simpson dengan tingkatan: persepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerakan, mahir, menjadi gerakan alami, dan menjadi gerakan orisinal.
Tabel 10. Perkembangan Keterampilan menurut Simpson
dan Dave
No
|
Tingkat Taksonomi Simpson
|
Uraian
|
Tingkatan Taksonomi Dave
|
Uraian
|
1.
|
·
Persepsi
·
Kesiapan
·
Meniru
|
·
Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu gerakan.
·
Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan.
·
Meniru gerakan secara terbimbing.
|
Imitasi
|
Meniru kegiatan yang telah
didemonstra-sikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai
respon yang tepat.
|
2.
|
Membiasakan gerakan (mechanism)
|
Melakukan gerakan
mekanistik.
|
Manipulasi
|
Melakukan suatu pekerjaan
dengan sedikit percaya dan kemampuan melalui perintah dan berlatih.
|
3.
|
Mahir (complex or overt response)
|
Melakukan gerakan kompleks
dan termodifikasi.
|
Presisi
|
Melakukan suatu tugas atau
aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang
cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi.
|
4.
|
Menjadi gerakan alami (adaptation)
|
Menjadi gerakan alami yang
diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya.
|
Artikulasi
|
Keterampilan berkembang
dengan baik sehingga seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai dengan
persyaratan khusus untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak
sesuai SOP.
|
5.
|
Menjadi tindakan orisinal (origination)
|
Menjadi gerakan baru yang
orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya.
|
Naturalisasi
|
Melakukan unjuk kerja
level tinggi secara alamiah, tanpa perlu berpikir lama dengan mengkreasi
langkah kerja baru.
|
1. Kompetensi Inti sikap
religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus
dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui
pembelajaran KI-3 dan KI-4.
2. Kompetensi
Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta
didik.
3. KD
memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan materi yang dikembangkan dari
lingkup materi pada SI
Berikut ini link download KI KD SMK Kurikulum 2013
Revisi 2017 dari beberapa Mata Pelajaran:
6.
KI KD Bahasa Inggris Kurikulum 2013 Revisi 2017
7. KI KD Bahasa Asing Lainnya Kurikulum 2013 Revisi 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar