Senin, 04 Mei 2015

Dongeng Tengah Malam

           
Hari mulai menggelap, hamburan awan pun berganti dengan taburan bintang-bintang yang selalu berkedip. Tetapi malam itu tak terlihat bulan yang mengintip. Lampu-lampu di jalan raya pun telah menyala dari 5 jam yang lalu. Diantara bising kota Jakarta aku berusaha memejamkan mataku. 30 menit berlalu. 45 menit berlalu. 2 jam berlalu. 3 jam pun berlalu begitu saja. Hingga pukul 1 dini hari aku tak dapat memejamkan mataku. Aku sungguh gelisah, besok adalah hari pertamaku masuk SMP. Mungkin pula karena itulah mengapa ku tak dapat menikmati beberapa hari terakhir ini. Aku pun mulai lapar. Tampaknya makanan yang kumakan semalam telah dicerna habis oleh perutku. Akhirnya kuputuskan saja untuk membongkar seisi lemari es yang ada di dapur.
            “Jetek” lampu dapur tiba-tiba menyala membutaku terkejut.
            “Mamah. Membuatku terkejut saja sih.” Celetukku kesal.
            “Oalah kamu Meis.