a.
Alur atau plot
karena diceritakan secara runtut dari awal
hingga akhir. unsur-unsur plot meliputi :
1.
Eksposition
atau pelukisan awal cerita
Gusti Ngurah seorang janda bagsawan mempunyai dua orang pembantu Alur
pada drama “Bila Malam Bertambah Malam” adalah alur maju yaitu Nyoman dan
Wayan. Kedua pembantu itu sangat baik karena telah mengabdi lama di rumah Gusti
Ngurah selama bertahun-tahun walaupun tanpa dibayar sekalipun dan selalu
diperlakukan kurang baik setiap harinya.
2.
Komplikasi
atau pertikaian awal
Gusti
Biang terus-terusan memarahi dan menghina Nyoman tanpa alasan yang jelas setiap
harinya. Nyoman pun kehilangan kesabarannya dan memutuskan untuk pergi
meningalkan rumah itu. Karena mengetahui hal itu Wayan juga pergi menyusul Nyoman.
3. Klimaks atau titik puncak cerita
Anak
dari Gusti Biang yang pulang dari kuliahnya menyatakan perasaannya kepada
kepada Nyoman. Gusti Biang besar dan
hampir mengusir Ngurah dari rumah. Tetapi tiba-tiba Wayan datang menentang
kepusan Gusti Biang dan juga
menceritakan cerita mengenai ayah dari Ngurah yang sebenarnya adalah
penghianat para gerilyawan di zaman peperangan dahulu. Serta menceritakan bahwa
Wayan dan Gusti Biang saling mencintai sejak dulu. Dn mengaku kalau Wayan lah
ayah dari Ngurah.
4. Resolusi atau penyelesaian
Semua berakhir dengan damai karena Guti
Biang pun mengakui hal yang sebenarnya. Dan Ngurah akhirnya mengejar cintanya
yaitu Nyoman. Wayan merasa lega karena telah bisa menceritakan rahasia yang
selama ini dipendamnya bersama Gusti Biang. Dan merekapun bersatu.
b. Penokohan
dan perwatakan
Ø Gusti Biang :seorang
janda dari keluarga bangsawan. Dia memiliki watak yang sombong, selalu
berprasangka buruk, tidak tulus dalam melakukan sesuatu, selalu menyalahkan
orang lain dan marah-marah tanpa sebab, dan juga selalu membedada-bedakan
derajat.
Ø Nyoman :seorang
gadis cantik yang menjadi salah satu pembantu Gusti Biang yang juga kekasih
dari Ngurah anak dari Gusti Biang. Wataknya sangat sabar merawat majikannya
yang sedang sakit, dan juga baik hati.
Ø Wayan :seorang
pria tua dan juga salah satu pembantu di rumah Gusti Biang, yang sebenarya
adalah kekasih Gusti Biang. Watakya baik hati, teta sabar walaupun sering
dihina-hina oleh Gusti Biang (majikan) setiap hari.
Ø Ngurah :anak
laki-laki dari Gusti Ngurah yang menyukai Nyoman. Wataknya baik hati, dan tidak
suka membeda-bedakan derajat.
c.
Dialog
(ada dalam lampiran)
d. Settimg
/ landasan/ latar
Ø
Latar
tempat :di rumah Gusti Biang
Ø
Latar
waktu :peristiwa terjadi dimalam hari
Ø
Latar
suasana :suasana yang tercipta
pada cerita ni adalah kemarahan, kekecewaan, terkejut, dan berakhir
kebahagiaan.
e. Tema
Tema yang diangkat oleh
drama ini adalah persoalan status sosial. Karena pada drama ini menceritakan
seorang tokoh yang mempersoalkan derajat kebangsawanan.
f.
Amanat
Amanat yang hendak
disampaikan pengarang ialah dalam hidup bermasyarakat perlakukanlah orang lain
tanpa membedakan status sosialnya, dan dalam setiap rahasia pasti akan
terungkap juga kebenarannya. Dan setiap kesabaran juga akan terbalaskan
kebaikan pula.
BIODATA PENGARANG
Putu Wijaya yang nama aslinya adalah I Gusti Ngurah Putu Wijaya. Ia lahir
di Puri Anom, Tabanan, Bali, pada tanggal 11 April 1944. Ia juga memiliki
seorang istri yaitu Dewi Pramunawati dan seorang anak yang bernama I Gusti
Ngurah Taksu Wijaya. Agama dari putu wijaya ialah Hindu.
PESAN DALAM DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH
MALAM
Pesan yang terkandung drama ini adalah janganlah selalu menganggap rendah
orang lain terutama pada orang yang mungkin status sosial atau ekonominya di
bawah kita. Justru orang yang seperti merekalah yang harus kita lindungi dan
kita bantu meringankan bebannya serta kita anggap sebagai saudara sendiri. Dan
jangan menyimpan kebohongan yang akan merugikan orang lain demi kepentingan
dirinya sendiri apalagi demi kehormatannya di hadapan orang lain. Dan setiap
kesabaran pasti nantinya akan berbuah manis pada akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar