Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahas Jawa Kuno
1.
Paman :dalam
bahasa jawa kuno bermakna paman ( adik laki-laki ayah/ ibu), sedangkan diserap
ke dalam bahasa indonesia masih bermakna tetap ini berarti tidak terjadi
perubahan bentuk, makna mauupn tulisan
2.
Panas :dalam
bahasa jawa kuno bermakna rasa panas, sedangkan diserap ke dalam bahasa
indonesia masih bermakna tetap yaitu hangat sekali, lawan dingin
3.
Pandan :
dalam bahasa Jawa kuno bermakna nama jenis pohon, pandanus, sedangkan diserap
ke dalam bahasa indonesia masih bermakna sama, dan tidak mengalami perubahan pada bentuk maupun
tulisannya.
4.
Pañcur :
dalam bahasa jawa kuno bermakna pancur, pancar, diserap ke dalam bahasa indonesia
dengan makna yang sama hanya saja tulisannya yang berubah menjadi “ pancur”.
5.
Papah :
dalam bahasa jawa kuno berarti tangkai panjang daun kelapa atau pisang, diserap
ke dalam bahasa indonesia mengalami perubahan makna yaitu berjalan dengan
bersandar atau menumpukkan tangan pada bahu orang lain tetapi tulisannya tetap
sama.
6.
Papan :dalam
bahasa jawa kuno bermakna papan ; perisai (kayu bundar), diserap ke dalam
bahasa indonesia mengalami perluasan makna menjadi kayu (besi, batu, dsb) yang
lebar dan tipis tetapi makna dan bentuknya masih sama.
7.
Parahu :
dalam bahasa jawa kuno berarti perahu, disrap ke dalam bahasa indonesia masih
memiliki makna yang sama yaitu kendaraan air (biasanya tidak bergeladak) yang
lancip pada kedua ujungnya dan lebar ditengahnya. Amun bentuk tulisannya
berbeda yaitu “ perahu”.
8.
Parah :
dalam bahasa jawa kuno bermakna tempat yang benar, kedudukan, jurusan, diserap
kedalam bahasa indonesia maknanya menjadi berat ( tentang luka). Hal ini
mengalami perubahan makna total. Namun tulisannya masih tetap sama.
9.
Paras :
dalam ahasa jawa kuno bermakna batu paras, tanah paras diserap ke dalam baasa
indonesia mengalami perubahan makna total menjadi rupa muka, wajah, namun
bentuk katanya masih tetap sama.
10.
Pare, papare : dalam bahasa jawa kuno bermakana tumbuhan yang menjalar
dengan buah pahit, diserap kedalam bahasa indonesia maknanya masih tetap sama
tetapi bentuk tulisannya hanya “ pare” tidak ada papare.
11.
Pari :
dalam bahasa jawa kuno bermakna padi di sawah, diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total menjadi :jenis ikan laut bertulang
rawan, badannya pipih, bentuk tulisannya masih tetap sama.
12.
Paribhasa : dalam bahasa jawa kuno bermakna logat, perkataan,
percakapan, suatu kaidah atau definisi yang bersifat menjelaskan, diserap ke
dalam bahasa indonesia mengalami penyempitan makna yatu menjadi kelompok kata
atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu saja
dan juga mengalami perybaha bentuk kata menjadi “ peribahasa”.
13.
Patih :
dalam bahasa jawa kuno bermakna pejabat tinggi dikeraton. Diserap ke dalam
bahasa indonesia mengalami perluasan
makna menjadi 1. Menurut (mendengarkan) perintah, patuh, 2. Sebuatn orang besar
berarti tuan. Bentuk ulisannya masih tetap sama.
14.
Pěta :
dalam bahasa jawa kuno bermakna potret, gambar, lukisan, diserap ke dalam
bahasa jawa kuno mengalami perubahan bentuk tulisan menjadi “ peta”, namun
maknanya masih sama.
15.
Galak :
dalam bahasa jawa kuno bermakna marah, kemarahan, diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total yaitu menjadi buas dan suka melawan.
Namun tulisannya masih tetap sama.
16.
Abâng :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna merah, diserap ke dalam bahasa indonesia,
mengalami perluasan makna yaitu tidak hanya bermakna merah tetapi juga kakak
laki-laki atau saudara laki-laki yang lebih tua. Selain itu juga mengalami
perubahan tulisan menjadi “abang”.
17.
Kâsih :
dalam bahasa jawa kuno bermakna kasih, sayang. Diserap ke dalam bahasa
indonesia memiliki makna yang sama tetapi mengalami perubahan tulisan menjadi
“kasih”.
18.
Lawas :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna lama, diserap kedalam bahasa indonesia
tidak mengalami perubahan makna, bentuk maupun tulisan.
19.
Salah :
dalam bahsa jawa kuno memiliki makna salah, diserap kedalam bahasa indonesia
tidak mengalami perubahan bentuk, makna maupun tulisan.
20.
Dhana :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna uang, diserap ke dalam bahasa indonesia
mengalami perluasan makna menjadi uang
yang disediakan untuk sesuatu keperluan, biaya, dan juga mengalami
perrubahan tulisan menjadi “dana”.
21.
Warna :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna macam, jenis, diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total menjadi kesan yang diperoleh mata
dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya, corak rupa. Namun
bentuk tulisannya masih tetap sama.
22.
Ulah :
dalam bahsa jawa kuno memiliki makna perbuatan, diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan bentuk makna menjadi tingkah laku, tindakan sikap
( yang biasanya menyalahi aturan atau norma), jadi bukan hanya perbuatan saja
melainkan perbuatan yang melanggar aturan.
23.
Syapa :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna siapa atau kata tanya untuk menanyakan
nomina insan, diserap ke dalam bahasa indonesia mengalami perubahan tulisan
menjadi “siapa”. Namun makna dan bentuknya masih sama.
24.
Apa :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna mengapa, diserap ke dalam bahasa
indonesia megalami perubahan makna total menjadi kata tanya untuk menanyakan
nama (jenis, sifat) sesuatu. Tetapi tulisannya masih tetap sama.
25.
Bâhu :
dalam bahasa indonesia memiliki makna lengan, diserap ke dalam bahasa indonesia
meglami perubahan tulisan menjadi “bahu” tetapi maknanya dan bentuknya masih
sama.
26.
Muka :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna muka atau bagian depan kepala, dari dahi
atas sampai ke dagu antara telinga yang satu dan yang lain. Diserap ke dalam
bahasa indonesia tidak mengalami perubahan makna, bentuk maupun tulisan.
27.
Tonton :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna lihatlah, diserap kedalam bahasa
indonesiamengalami perubahan bentuk dari kata perintah lihatlah menjadi melihat
( pertunujukan, gambat hidup dsb). Namun tulisannya masih tetap sama.
28.
Catur :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna empat. Diserap kedalam bahasa indonesia
mengalami perluasan makna jadi tidak hanya bermakna empat tetapi juga bermakna permainan
oleh dua orang dilengkapi oleh buah catur sebanyak 16 buah hitam dan 16 buah
putih.
29.
âgama : dalam bahasa jawa kuno
memiliki makna ilmu, ( hukum agama). Diserap ke dalam bahasa indonesia
mengalami perluasan makna menjadi ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada yang maha kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia dan lingkungannya. Sealin
iu juga mengalami perubahan tulisan dari “âgama” menjadi “agama”.
30.
Laku :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna pergi (lah). Diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total tetapi tulsannya masih sama. makna
dalam bahasa indonesia yaitu perbuatan, gerak-gerik, tindakan, cara menjalankan
atau berbuat
31.
Arah :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna lekas, ayo. Diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total tetapi tulisannya masih tetap sama.
Makana alam bahasa indonesia yaitu tujuan, maksud
32.
Awas :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna nyata, terang. Diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total tetapi tulisannya masih tetap sama.
Makan alam bahasa indonesia yaitu dapat melihat dengan baik, tajam penglihatan.
33.
Gělap : dalam bahasa jawa kuno
memiliki makna petir. Diserap ke dalam bahasa indonesia mengalami perubahan
makna total tetapi tulisannya masih tetap sama. Makana alam bahasa indonesia
yaitu tidak ada cahaya, kelam, tidak terang.
34.
Panggil :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna agar, supaya. Diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total tetapi tulisannya masih tetap sama.
Makana alam bahasa indonesia yaitu mengajak (meminta) datang (kembali,
mendekat, dsb) dengan menyerukan nama dsb.
35.
Kaku :
dalam bahasa jawa kuno memiliki makna sudah pasti. Diserap ke dalam bahasa
indonesia mengalami perubahan makna total tetapi tulisannya masih tetap sama.
Makana alam bahasa indonesia yaitu keras tidak dapat dilentukkan, kejur, kejang
2. Keras dan liat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar